PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID
Menciptakan Lingkungan Belajar yang Nyaman dan Menyenangkan
Ditulis Oleh : Dwi Rahmawita, S.Pd.
A. Fact (Peristiwa)
1. Latar belakang
Lingkungan sekolah merupakan bagian dari kehidupan yang tidak terpisahkan dengan kegiatan akademik di sekolah. Prestasi belajar di sekolah tidak hanya dipengaruhi oleh bagaimana anak-anak giat belajar dan dapat memahami pelajaran di sekolah, tapi kondisi lingkungan sekolah yang nyaman, bersih dan menyenangkan juga mendukung tumbuhnya prestasi murid di sekolah. Oleh karena itu, menjaga lingkungan sekolah agar tetap nyaman dan menyenangkan sangat penting dilakukan. Namun demikian, menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan menyenangkan bisa kita wujudkan dengan melibatkan partisipasi seluruh warga sekolah serta dukungan dari komunitas praktisi di sekolah.
SD Negeri 195 Pekanbaru terletak di Jalan Tujuh Puluh Kelurahan Tuah Negeri Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru. Kawasan tersebut merupakan kawasan baru di daerah Kota Pekanbaru. SD Negeri 195 Pekanbaru memiliki halaman yang luas. Dalam upaya mengembangkan sekolah, warga sekolah di SD Negeri 195 Pekanbaru saling bekerja sama untuk mewujudkan visi dan program yang menjadi tujuan bersama. Pihak sekolah berusaha untuk tetap berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait atau pemangku kepentingan dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan di sekolah, yaitu pembelajaran yang berpihak kepada murid. Kepala sekolah dan guru terus menjalin komunikasi yang baik dengan murid, orang tua dan masyarakat. Pihak sekolah juga berusaha untuk tetap melibatkan orang tua murid dan masyarakat dalam merencanakan perubahan yang positif.
Terjalinnya hubungan yang baik antara sekolah dengan pemangku kepentingan merupakan modal utama dalam membuat program ini. Dengan adanya kerjasama yang baik maka program menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan menyenangkan dapat dilaksanakan.
2. Yang Dilakukan dalam Aksi Nyata
Dalam melaksanakan program menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan menyenangkan ada beberapa langkah yang dilakukan, yaitu sebagai berikut :
a. Membuat rencana dan menyusun program.
Sebelum kegiatan ini dilaksanakan, hal pertama yang dilakukan adalah membuat rencana dan menyusun program. Rencana dibuat dengan menggunakan tahapan BAGJA sehingga program yang dihasilkan lebih terstruktur dan mudah dilaksanakan yang benar-benar berpihak kepada murid. Selain itu, rencana ini juga dianalisis menggunakan analisis manajemen risiko agar program yang akan dilaksanakan bisa dikelola dengan baik oleh warga sekolah.
b. Mengajukannya program tersebut kepada kepala sekolah
Program yang telah dibuat dan disusun dengan baik, kemudian diajukan kepada kepala sekolah untuk dianalisa dan disetujui. Kepala sekolah sangat setuju dengan rancangan yang dibuat, namun kepala sekolah tetap memberikan beberapa masukan dan revisi tentang pelaksanaan kegiatan ini agar program yang sudah dirancang benar-benar sesuai dengan tujuannya yaitu program yang berdampak pada murid. Kepala sekolah menekankan bahwa pentingnya komunikasi yang baik antara guru dan komunitas praktisi karena program ini sangat tergantung pada peran serta orang tua dan murid.
c. Mengadakan sosialisasi kepada orang tua murid tentang program yang akan dilaksanakan
3. Hasil Aksi Nyata
Adapun hasil dari aksi nyata pelaksanaan program menciptakan lingkungan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan ini adalah sebagai berikut :
- Terciptanya lingkungan sekolah yang aman dan nyaman serta menyenangkan untuk mendukung proses pembelajaran dengan ditanaminya pohon-pohon sebagai pelindung dan sumber belajar.
- Peran aktif orang tua serta kerja sama yang baik antar warga sekolah dalam menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan menyenangkan dengan menyediakan bibit dan pupuk atau menyumbangkan tenaganya untuk gotong royong dan menanam pohon di sekolah.
B. Feeling (Perasaan)
C. Finding (Pembelajaran)
Ada beberapa murid yang tidak disiplin melakukan kegiatan ini sehingga mempengaruhi anak yang lain. Hal ini disebabkan karena sikap alami anak yang sering mencontohi apa yang mereka lihat. Oleh karena itu sebagai guru, kita perlu memberikan teladan dan contoh yang baik dalam upaya meningkatkan rasa peduli dan tanggung jawab.
Beberapa orang tua tidak bisa hadir dalam melakukan kegiatan gotong royong karena suatu alasan. Namun, mereka tetap ikut melibatkan diri dalam kegiatan dengan mengirimkan konsumsi dan beberapa peralatan atau bahan-bahan yang diperlukan.
D. Future (Penerapan ke Depan)
Kegiatan ini akan dilakukan secara berkala dan berkelanjutan dengan melibatkan seluruh orang tua murid dan pemangku kepentingan lainnya dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan yang lebih inovatif yang berdampak pada murid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar