Kamis, 05 April 2018

Contoh Laporan PKM





DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................................................ ii
Daftar Isi..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
BAB II MANFAAT MENGIKUTI PRAKTIK PKM DAN MELAKUKAN REFLEKSI DIRI  2
BAB III ULASAN PROSES MELAKSANAKAN PKM
a.       Praktek Mengajar Mata Pelajaran Tematik....................................................... 3
b.      Praktek Mengajar Mata pelajaran Eksakta....................................................... 4
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
a.       Kesimpulan ...................................................................................................... 5
b.      Saran ................................................................................................................ 5
LAMPIRAN
1.      Surat Kesediaan Menjadi Supervisor 2
2.      Surat Rekomendasi Kepala Sekolah
3.      Kelengkapan Berkas Tugas Mata Kuliah PKM PGSD
4.      10 RPP
5.      Lembar APKG 1 dan Lembar APKG 2
6.      Lembar Observasi
7.      Lembar Refeksi
8.      Jurnal Bimbingan







iii
BAB I
PENDAHULUAN

SD Negeri 25 Selatpanjang berada di wilayah Kelurahan Selatpanjang Selatan, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti. Berada di tengah permukiman masyarakat dengan akses jalan masuk yang mudah. Lokasi sekolah SD Negeri 25 Selatpanjang berdiri pada tahun 1991 dan pada tahun pelajaran 1993-1994 baru memiliki jenjang kelas 1 – 6 dengan rombongan belajar berjumlah 6 kelas.   Kondisi wilayah sekitar merupakan daerah permukiman masyarakat dan sebagian besar orang tua siswa bermata pencaharian sebagai buruh & wiraswasta. Ada sebahagian kecil Pegawai Negeri Sipil. Siswa-siswa SD 25 Selatpanjang berasal dari wilayah sekitar yang meliputi desa Selatpanjang Selatan, Alahair Timur, Alahair dan Rintis sebahagian. Sebagian besar orang tua siswa (ayah & ibu) kedua-duanya bekerja (karir), dan menitipkan anak mereka ke SD 25 Selatpanjang dengan  harapan supaya anak-anak terkondisi pergaulannya dengan lingkungan sosial yang kondusif (baik). Pada tahun ajaran 2015/2016 jumlah siswa di SD Negeri 25 Selatpanjang adalah 136 siswa dengan 67 siswa laki-laki dan 69 siswa perempuan. Sekolah ini memiliki 17 tenga pendidik dan kependidikan. Yang terdiri dari 7 laki-laki dan 10 perempuan.    Siswa siswi SD 25 Selatpanjang dalam perkembangan akademis (nilai akademis/koqnitif) 80% dapat mengikuti dengan baik, sesuai KKM/SKBM. Pendidikan diselenggarakan secara terpadu berdasarkan konsep  yang telah di tetapkan pemerintah, yaitu memadukan pendidikan umum, pendidikan agama dan pendidikan ketrampilan dengan proses pembelajaran mulai dari jam 07.15 sampai jam 12.15 WIB.
Penulis adalah guru di SD Negeri 25 Selatpanjang dengan nama lengkap Dwi Rahmawita, lahir di Bantar tanggal 29 April 1987. Menempuh pendidikan dasar di SDN 54 Merbau dan melanjutkan di SLTPN 2 Merbau dan SMKN 1 Tebing Tinggi. Mulai mengajar pada tahun 2005 di SDN 2 Selatpanjang, dan pada bulan Juli 2011 pindah ke SD Negeri 25 Selatpanjang. Pada tahun ajaran 2015/2016 ini penulis mengajar PKn di kelas 5. Selain mengajar di kelas, penulis juga bertugas sebagai Tenaga Administrasi.
1
BAB II
MANFAAT MENGIKUTI PRAKTEK PKM DAN REFLEKSI DIRI

Adapun manfaat yang diperoleh setelah mengikuti praktek menyusun RPP dan mempraktekkannya adalah sebagai berikut :
1.      Menganalisa karakteristik dan kebutuhan belajar, serta situasi pembelajaran di SD.
2.      Menyusun rencana pembelajaran dengan mempertimbangkan karakteristik kebutuhan siswa dan situasi di SD.
3.      Menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik dan keilmuan bidang studi dengan tepat.
4.      Melaksanakan pembelajaran secara efektif dengan mengacu pada rencana pembelajaran yang telah dibuat.
5.      Mengidentifikasi kelebihan dan kelemahan dalam mengajar melalui refleksi
6.      Memperbaiki tindak pembelajaran berikutnya dengan memperhatikan hasil refleksi dan evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya.
Sedangkan manfaat yang saya rasakan setelah melakukan refleksi diri adalah :
1.      Memiliki pengalaman pembelajaran dalam menerapkan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh melalui tindak mengajar yang dipraktekkannya.
2.      Mengetahui kelemahan-kelemanahan dalam melaksanakan proses pembelajaran.
3.      Memperbaiki pembelajaran berikutnya dengan memanfaatkan hasil temuan pada pembelajaran sebelumnya.
4.      Merasakan hal-hal unik yang terjadi selama proses pembelajaran misalnya siswa yang nangis karena tugasnya belum selesai, berkelahi dengan temannya karena tidak mau meminjamkan penghapus, dan ada siswa yang sering mengadu jika temannya membuat kesalahan kecil sekalipun.





2
BAB III
ULASAN PROSES PRAKTEK MENGAJAR

A.    Praktek Mengajar Mata Pelajaran Tematik ( IPA, Bahasa Indonesia )
Pada hari Selasa, tanggal 03 November 2015 pukul 07.15 – 07.45 dilakukan praktek mengajar di kelas 2 yang diamati oleh Bapak Rozali.K, S.PdI sebagai Penguji I dan Bapak Iskandar, S.Ag sebagai Penguji 2. Pelajaran yang diajarkan adalah tematik, yaitu mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia. Kegiatan awal dimulai dengan berdo’a bersama kemudian dilanjutkan  dengan mengisi administrasi kelas. Memotivasi siswa dengan menanyakan beberapa pertanyaan tentang hewan yang dipelihara di rumahnya.
Setelah menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, siswa secara berpasangan diberi sebuah teks pendek untuk dibaca bersama-sama. Setalah membaca bersama-sama siswa dan guru saling bertanya jawab tentang bacaan tersebut. Guru juga menanyakan tentang tempat hidup hewan yang ada pada bacaan. Dengan antusias siswa menjawab dengan cara menulis jawabannya di papan tulis.
Selama proses pembelajaran, sebagian besar siswa sangat bersemangat dalam menjawab pertanyaan guru. Siswa saling berebut untuk menulis jawabannya di papan tulis. Sehingga untuk beberapa saat kelas terdengar riuh, namun tetap terkendali. Siswa sangat menikmati proses pembelajaran dengan riang. Tapi, ada juga beberapa orang siswa yang masih malu untuk menjawab atau menuliskan jawabannya di papan tulis. Tapi pada akhirnya siswa tersebut tetap mau karena diberi semangat dari teman yang lain juga dari guru.
Metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode tanya jawab. Hal ini bertujuan agar siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Serta mendorong siswa untuk belajar aktif sebagaimana dikemukan oleh Sudirman (1987:119)  menyatakan bahwa metode tanya jawab ini dapat dijadikan sebagai pendorong dan pembuka jalan bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut (dalam rangka belajar) kepada berbagai sumber belajar seperti buku, majalah, surat kabar, kamus, ensiklopedia, laboratorium, video, masyarakat, alam, dan sebagainya. (http://ainamulyana.blogspot.co.id/2015/04/metode-tanya-jawab-dan-prinsip.html)
3
B.     Praktek Mengajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Pada hari Selasa, tanggal 10 November 2015 pukul 09.45 – 10.55 dilakukan praktek mengajar di kelas 5 yang diamati oleh Bapak Rozali.K, S.PdI sebagai Penguji I dan Bapak Iskandar, S.Ag sebagai Penguji 2. Pelajaran yang diajarkan adalah mata pelajaran IPA. Kegiatan awal dimulai dengan berdo’a bersama kemudian dilanjutkan  dengan mengisi administrasi kelas dan menanyakan tentang kehadiran siswa. Memotivasi siswa dengan menanyakan beberapa pertanyaan misalnya menanyakan dari mana oksigen berasal.
Di awal pembelajaran, guru menyampaikan hasil yang akan dicapai pada pembelajaran yang akan dilakukan. Dalam pembelajaran guru mendemonstrasikan proses fotosintesis pada tumbuhan hijau melalui slide-slide yang menggunakan infocus. Siswa dengan penuh perhatian mendengarkan penjelasan guru. Tetapi ada juga siswa yang kadang-kadang berseru jika slide menampilkan gambar yang menarik. Disela – sela penjelasan guru beberapa siswa ada yang bertanya dan ada juga yang hanya mengomentari gambar yang ditampilkan. Setelah guru selesai mendemonstrasi, siswa diberi kesempatan untuk bertanya. Bagi siswa yang tau bisa juga menjawab pertanyaan temannya sendiri. Terjadi sedikit keriuhan karena siswa saling berkomentar.
Dalam pembelajaran guru menggunakan metode demonstrasi karena metode demonstrasi membantu siswa memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda melalui suatu media gambar maupun prosesnya dan juga mempermudahkan berbagai jenis penjelasan. Hal ini seperti yang dikemukan oleh Syaiful Bahri Djamarah, (2000:2) bahwa metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Begitu juga menurut Syaiful (2008:210) metode demonstrasi ini lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu gerakan-gerakan, suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin. Dengan metode demonstrasi peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan. (http://www.kajianpustaka.com/2012/10/metode-demonstrasi-dalam-belajar.html)
4
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULAN
Dari kegiatan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.      Persiapan pelaksanaan praktek PKM cukup baik karena ada bimbingan dan bantuan baik dari tutor maupun dari supervisor.
2.      Pelaksanaan praktek mengajar berjalan dengan baik walaupun ada beberapa kekurangan atau kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam proses pembelajaran, diantaranya metode, media, pengelolaan kelas dan sebagainya yang akan mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran.
3.      Refleksi yang dilakukan setelah pembelajaran sangat membantu dalam memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam kegiatan pembelajaran sehingga untuk ke depannya bisa lebih baik lagi.

B.     SARAN
Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) sangat perlu dilakukan, oleh karena itu kami memberikan saran sebagai berikut :
1.      Tatap muka dengan dosen pembimbing hanya 8 kali pertemuan, sehingga waktunya sangat terbatas untuk bimbingan dalam membuat rencana praktek pembelajaran dan penyusunan laporan. Semoga ke depannya pertemuan dengan dosen pembimbing lebih diperbanyak.
2.      Adanya hari libur akibat bencana asap di tempat mahasiswa praktek menyebabkan pelaksanaan praktek mengajar jadi terkendala, sehingga waktu yang diberikan terasa lebih sedikit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RPP KSE Berdiferensiasi

  RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN   Satuan Pendidikan       : SD Negeri 195 Pekanbaru Kelas / Semester           :   VI /Genap...