DAFTAR
ISI
Halaman Judul .............................................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................................................ ii
Daftar Isi..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
BAB II MANFAAT
MENGIKUTI PRAKTIK PKM DAN MELAKUKAN REFLEKSI DIRI 2
BAB III ULASAN PROSES MELAKSANAKAN
PKM
a. Praktek
Mengajar Mata Pelajaran Tematik....................................................... 3
b. Praktek
Mengajar Mata pelajaran Eksakta....................................................... 4
BAB IV KESIMPULAN DAN
SARAN
a. Kesimpulan
...................................................................................................... 5
b. Saran
................................................................................................................ 5
LAMPIRAN
1. Surat
Kesediaan Menjadi Supervisor 2
2. Surat
Rekomendasi Kepala Sekolah
3. Kelengkapan
Berkas Tugas Mata Kuliah PKM PGSD
4. 10
RPP
5. Lembar
APKG 1 dan Lembar APKG 2
6. Lembar
Observasi
7. Lembar
Refeksi
8. Jurnal
Bimbingan
iii
BAB
I
PENDAHULUAN
SD Negeri 25 Selatpanjang berada di wilayah Kelurahan Selatpanjang
Selatan, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti. Berada di tengah
permukiman masyarakat dengan akses jalan masuk yang mudah. Lokasi sekolah SD
Negeri 25 Selatpanjang berdiri pada tahun 1991 dan pada tahun pelajaran
1993-1994 baru memiliki jenjang kelas 1 – 6 dengan rombongan belajar berjumlah
6 kelas. Kondisi wilayah sekitar
merupakan daerah permukiman masyarakat dan sebagian besar orang tua siswa bermata
pencaharian sebagai buruh & wiraswasta. Ada sebahagian kecil Pegawai Negeri
Sipil. Siswa-siswa SD 25 Selatpanjang berasal dari wilayah sekitar yang
meliputi desa Selatpanjang Selatan, Alahair Timur, Alahair dan Rintis
sebahagian. Sebagian besar orang tua siswa (ayah & ibu) kedua-duanya bekerja
(karir), dan menitipkan anak mereka ke SD 25 Selatpanjang dengan harapan supaya anak-anak terkondisi
pergaulannya dengan lingkungan sosial yang kondusif (baik). Pada tahun ajaran
2015/2016 jumlah siswa di SD Negeri 25 Selatpanjang adalah 136 siswa dengan 67
siswa laki-laki dan 69 siswa perempuan. Sekolah ini memiliki 17 tenga pendidik
dan kependidikan. Yang terdiri dari 7 laki-laki dan 10 perempuan. Siswa siswi SD 25 Selatpanjang dalam
perkembangan akademis (nilai akademis/koqnitif) 80% dapat mengikuti dengan
baik, sesuai KKM/SKBM. Pendidikan
diselenggarakan secara terpadu berdasarkan konsep yang telah di tetapkan pemerintah, yaitu
memadukan pendidikan umum, pendidikan agama dan pendidikan ketrampilan dengan
proses pembelajaran mulai dari jam 07.15 sampai jam 12.15 WIB.
Penulis adalah guru
di SD Negeri 25 Selatpanjang dengan nama lengkap Dwi Rahmawita, lahir di Bantar
tanggal 29 April 1987. Menempuh pendidikan dasar di SDN 54 Merbau dan
melanjutkan di SLTPN 2 Merbau dan SMKN 1 Tebing Tinggi. Mulai mengajar pada
tahun 2005 di SDN 2 Selatpanjang, dan pada bulan Juli 2011 pindah ke SD Negeri
25 Selatpanjang. Pada tahun ajaran 2015/2016 ini penulis mengajar PKn di kelas
5. Selain mengajar di kelas, penulis juga bertugas sebagai Tenaga Administrasi.
1
BAB II
MANFAAT MENGIKUTI PRAKTEK PKM DAN REFLEKSI DIRI
Adapun manfaat yang diperoleh setelah mengikuti praktek
menyusun RPP dan mempraktekkannya adalah sebagai berikut :
1.
Menganalisa
karakteristik dan kebutuhan belajar, serta situasi pembelajaran di SD.
2.
Menyusun
rencana pembelajaran dengan mempertimbangkan karakteristik kebutuhan siswa dan
situasi di SD.
3.
Menerapkan
prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik dan keilmuan bidang studi dengan
tepat.
4.
Melaksanakan
pembelajaran secara efektif dengan mengacu pada rencana pembelajaran yang telah
dibuat.
5.
Mengidentifikasi
kelebihan dan kelemahan dalam mengajar melalui refleksi
6.
Memperbaiki
tindak pembelajaran berikutnya dengan memperhatikan hasil refleksi dan evaluasi
pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya.
Sedangkan manfaat yang saya rasakan setelah melakukan
refleksi diri adalah :
1.
Memiliki
pengalaman pembelajaran dalam menerapkan berbagai pengetahuan dan pengalaman
yang telah diperoleh melalui tindak mengajar yang dipraktekkannya.
2.
Mengetahui
kelemahan-kelemanahan dalam melaksanakan proses pembelajaran.
3.
Memperbaiki
pembelajaran berikutnya dengan memanfaatkan hasil temuan pada pembelajaran
sebelumnya.
4.
Merasakan
hal-hal unik yang terjadi selama proses pembelajaran misalnya siswa yang nangis
karena tugasnya belum selesai, berkelahi dengan temannya karena tidak mau
meminjamkan penghapus, dan ada siswa yang sering mengadu jika temannya membuat
kesalahan kecil sekalipun.
2
BAB III
ULASAN PROSES PRAKTEK MENGAJAR
A.
Praktek Mengajar Mata Pelajaran Tematik ( IPA, Bahasa
Indonesia )
Pada hari Selasa,
tanggal 03 November 2015 pukul 07.15 – 07.45 dilakukan praktek mengajar di
kelas 2 yang diamati oleh Bapak Rozali.K, S.PdI sebagai Penguji I dan Bapak
Iskandar, S.Ag sebagai Penguji 2. Pelajaran yang diajarkan adalah tematik,
yaitu mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia. Kegiatan awal dimulai dengan
berdo’a bersama kemudian dilanjutkan
dengan mengisi administrasi kelas. Memotivasi siswa dengan menanyakan
beberapa pertanyaan tentang hewan yang dipelihara di rumahnya.
Setelah
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, siswa secara berpasangan
diberi sebuah teks pendek untuk dibaca bersama-sama. Setalah membaca
bersama-sama siswa dan guru saling bertanya jawab tentang bacaan tersebut. Guru
juga menanyakan tentang tempat hidup hewan yang ada pada bacaan. Dengan
antusias siswa menjawab dengan cara menulis jawabannya di papan tulis.
Selama proses
pembelajaran, sebagian besar siswa sangat bersemangat dalam menjawab pertanyaan
guru. Siswa saling berebut untuk menulis jawabannya di papan tulis. Sehingga
untuk beberapa saat kelas terdengar riuh, namun tetap terkendali. Siswa sangat
menikmati proses pembelajaran dengan riang. Tapi, ada juga beberapa orang siswa
yang masih malu untuk menjawab atau menuliskan jawabannya di papan tulis. Tapi
pada akhirnya siswa tersebut tetap mau karena diberi semangat dari teman yang
lain juga dari guru.
Metode
yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode tanya jawab. Hal ini bertujuan
agar siswa lebih mudah memahami materi yang disampaikan. Serta mendorong siswa
untuk belajar aktif sebagaimana dikemukan oleh Sudirman (1987:119) menyatakan
bahwa metode tanya jawab ini
dapat dijadikan sebagai pendorong dan pembuka jalan bagi siswa untuk mengadakan
penelusuran lebih lanjut (dalam rangka belajar) kepada berbagai sumber belajar
seperti buku, majalah, surat kabar, kamus, ensiklopedia, laboratorium, video,
masyarakat, alam, dan sebagainya. (http://ainamulyana.blogspot.co.id/2015/04/metode-tanya-jawab-dan-prinsip.html)
3
B.
Praktek Mengajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA)
Pada hari Selasa,
tanggal 10 November 2015 pukul 09.45 – 10.55 dilakukan praktek mengajar di
kelas 5 yang diamati oleh Bapak Rozali.K, S.PdI sebagai Penguji I dan Bapak
Iskandar, S.Ag sebagai Penguji 2. Pelajaran yang diajarkan adalah mata pelajaran
IPA. Kegiatan awal dimulai dengan berdo’a bersama kemudian dilanjutkan dengan mengisi administrasi kelas dan
menanyakan tentang kehadiran siswa. Memotivasi siswa dengan menanyakan beberapa
pertanyaan misalnya menanyakan dari mana oksigen berasal.
Di awal
pembelajaran, guru menyampaikan hasil yang akan dicapai pada pembelajaran yang
akan dilakukan. Dalam pembelajaran guru mendemonstrasikan proses fotosintesis
pada tumbuhan hijau melalui slide-slide yang menggunakan infocus. Siswa dengan
penuh perhatian mendengarkan penjelasan guru. Tetapi ada juga siswa yang
kadang-kadang berseru jika slide menampilkan gambar yang menarik. Disela – sela
penjelasan guru beberapa siswa ada yang bertanya dan ada juga yang hanya
mengomentari gambar yang ditampilkan. Setelah guru selesai mendemonstrasi,
siswa diberi kesempatan untuk bertanya. Bagi siswa yang tau bisa juga menjawab
pertanyaan temannya sendiri. Terjadi sedikit keriuhan karena siswa saling
berkomentar.
Dalam
pembelajaran guru menggunakan metode demonstrasi karena metode demonstrasi
membantu siswa memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu
benda melalui suatu media gambar maupun prosesnya dan juga mempermudahkan
berbagai jenis penjelasan. Hal ini seperti yang dikemukan oleh Syaiful Bahri
Djamarah, (2000:2) bahwa metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk
memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan
bahan pelajaran. Begitu juga menurut Syaiful (2008:210) metode demonstrasi ini
lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan suatu
gerakan-gerakan, suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin. Dengan metode
demonstrasi peserta didik berkesempatan mengembangkan kemampuan mengamati
segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil
kesimpulan-kesimpulan yang diharapkan. (http://www.kajianpustaka.com/2012/10/metode-demonstrasi-dalam-belajar.html)
4
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Dari kegiatan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) yang
telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.
Persiapan
pelaksanaan praktek PKM cukup baik karena ada bimbingan dan bantuan baik dari
tutor maupun dari supervisor.
2.
Pelaksanaan
praktek mengajar berjalan dengan baik walaupun ada beberapa kekurangan atau
kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam proses pembelajaran, diantaranya metode,
media, pengelolaan kelas dan sebagainya yang akan mempengaruhi proses dan hasil
pembelajaran.
3.
Refleksi
yang dilakukan setelah pembelajaran sangat membantu dalam memperbaiki
kekurangan-kekurangan dalam kegiatan pembelajaran sehingga untuk ke depannya
bisa lebih baik lagi.
B.
SARAN
Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) sangat perlu
dilakukan, oleh karena itu kami memberikan saran sebagai berikut :
1.
Tatap
muka dengan dosen pembimbing hanya 8 kali pertemuan, sehingga waktunya sangat
terbatas untuk bimbingan dalam membuat rencana praktek pembelajaran dan
penyusunan laporan. Semoga ke depannya pertemuan dengan dosen pembimbing lebih
diperbanyak.
2.
Adanya
hari libur akibat bencana asap di tempat mahasiswa praktek menyebabkan pelaksanaan
praktek mengajar jadi terkendala, sehingga waktu yang diberikan terasa lebih
sedikit.